Tenaga Listrik dari Kencing
Kalau Anda peternak sapi jika selama ini Anda membiarkan air seninya mengalir ke selokan dan terbuang percuma, setelah Anda tahu cara mengolahnya menjadi energi listrik, ceritanya akan menjadi lain, Anda akan merasa rugi untuk membiarkannya.
Menurut penelitian, air seni sapi yang mungkin juga air seni manusia dapat menjadi sumber tenaga untuk kendaraan seperti mobil dan peralatan elektronik di rumah.
Bahkan Universitas Ohio sudah memastikan akan meluncurkan teknologi pengolahan tenaga listrik dari air seni ini untuk kebutuhan sehari-hari ini di semester depan.
Caranya ternyata cukup sederhana, para peneliti menggunakan nikel berbasis elektroda untuk menciptakan hidrogen murah dari air seni. Hidrogen yang sudah dihasilkan, sudah dapat digunakan untuk pembakaran atau digunakan dalam sel bahan bakar.
"Satu sapi dapat memberikan cukup energi untuk mensuplai air panas untuk 19 rumah," kata Gerardine Botte, seorang profesor di Ohio University yang mengembangkan teknologi urine ini.
Sumber daya berbasis hidrogen, kata Botte, elemen yang paling umum di alam semesta. "Sayangnya, banyak yang menolak upaya-upaya untuk memproduksi, menyimpan, menggunakannya untuk transportasi dan ekonomi," jelas Botte.
Memang untuk menyimpan gas hidrogen murni, kata Botte, membutuhkan ketelatenan. Di samping memerlukan tekanan tinggi dan ia hanya dapat disimpan dalam suhu rendah.
Kimia hidrogen sangat berguna untuk mengikat unsur-unsur lainnya, seperti oksigen untuk membuat air, membuatnya lebih mudah untuk menyimpan dan transportasi, tetapi membuatnya menjadi tenaga listrik yang lebih besar dibutuhkan finansial yang lumayan besar sebagai modal awal.
Penemuan ini tentunya menjadi sebuah alternatif yang perlu dipikirkan, untuk menciptakan lingkungan bersih dan menjadikan sumber ekonomi baru.
Seperti yang dirangkum WartaOne.com dari Discovery, Minggu (19/7),upaya ini juga salahsatu langkah untuk menyelamatkan bumi untuk menciptakan sumber energi baru dan murah, dari kelangkaan energi yang mulai terasa. (mep/mep)
Sumber:wartaone.com
0 komentar:
Posting Komentar