Ilmuwan China Ciptakan Tikus dari Sel Kulit Manusia
Kemajuan pengembangan teknologi pencangkokan stem cell (sel batang) tampaknya sudah mencapai tahap yang luar biasa. Dua tim ilmuwan China telah berhasil membuktikan tahap ini pada seekor tikus.
Para ilmuwan ini menciptakan tikus ini dari sel-sel kulit biasa yang dua tahun lalu berasal dari kulit manusia yang secara genetika diprogram ulang menjadi sebuah terobosan yang menjawab kemampuan adaptasi sel-sel batang yang dicangkokan terhadap seluruh jenis sel di dalam tubuh.
Tikus ini merupakan bukti bahwa fleksibilitas sel batang yang diprogram ulang berhasil memproduksi kehidupan baru.
Berdasarkan yang diintisarikan dari MSNBC, Jumat (24/7), awalnya para ilmuwan menciptakan tikus dari sel kulit tikus dewasa yang kemudian diprogram ulang. Sayangnya, terjadi beberapa abnormalitas dan kematian yang tidak biasa terhadap beberapa tikus generasi pertama tersebut. Satu tim peneliti telah mencoba membuat tikus normal melalui cara ini untuk membuat ratusan tikus pada generasi kedua dan ketiga.
Penelitian sel batang ini dikenal iPS yang sebagai pluripotent ini diperkenalkan lewat dua jurnal ilmiah bertajuk Nature dan Cell Stem Cell.
"Kami mendemonstrasikan kepraktisan mengguakan sel iPS dan akan terus melakukan penelitian untuk menghasilkan tipe yang baru," ujar Fanyi Zang, Associate Director Shanghai Institute of Medical Genetics yang juga salah satu penulis pada jurnal Nature.
Tipe terbaru sel batang ini menggunakan virus untuk memprogram ulang informasi genetik dari sel kulit hingga menjadi sel batang. Untuk menghasilkan placenta, mereka memadukan sel batang ini dengan sel lain.
Zang dalam penelitiannya telah menghasilkan 27 tikus yang sebagian menunjukkan abnormalitas. Namun dia mengklaim, hal ini bukan masalah besar. Ke-27 tikus yang diciptakan pada generasi kedua dan ketiga termasuk ratusan tikus yang tercipta tanpa abnormalitas yang akut.
Sedangkan tim lainnya, hanya mendapatkan empat kelahiran tikus, yang ketiganya mati, sedangkan yang satu dapat hidup secara normal hingga dewasa.
"Kami yakin, apa yang kami ciptakan ini mendemonstrasikan kesesuaian sel yang diprogram ulang pada seekor tikus. Hal ini dapat membantu para dokter untuk mengerti penyebab penyakit dan melakukan perawatan dan penyembuhan bagi manusia. Namun, proses ini tidak efisien, karena dibutuhkan banyak proses untuk mendapatkan sel batang yang dapat menciptakan kelahiran," ujang Zang. (chan/mep)
Source:wartaone
0 komentar:
Posting Komentar